Berproses dengan 'Koma' (2/3)

/
0 Comments


Apakah yang 'nyaring' itu dan sekaligus 'sinkron'?  'Nyaring' bisa dilihat dalam segi bentuk atau maknanya.  Di sisi bentuknya, pemilihan dan penentuan sekumpulan kata untuk membentuk kalimat adalah sentralnya.  'Bentuk' merupakan wilayah dimana 'koma' akan eksis secara fisik.  'Makna' menunjukkan 'koma' secara fungsional.

Kalimat 'Ani pergi ke pasar' adalah bentuk sederhana dalam pemilihan kumpulan kata pembentuk kalimat.  Penggantian dengan 'Anak perempuan yang berbaju putih bergaris hitam, dikenal oleh orang di komunitas seninya sebagai Ani, pergi ke pasar' penambahan disertai pemilihan dan penentuan kata-kata tanpa menghilangkan pesan dasar yang ingin disampaikan.  Kalimat kedua memperluas pemahaman mengenai subjek si 'Ani', sehingga penulis memberi tambahan pemahaman kepada pembacanya.  Penambahan kata-kata, tanpa merubah pesan dasarnya, adalah penambahan dalam arti proses kognitif (penulis membawa pembaca kepada suatu proses kognitif sederhana lebih lanjut) dan proses fisikal (yakni pembaca diminta menambah waktunya untuk membaca beberapa kata tambahan).


Kedua proses tersebut, kognitif dan sekaligus fisik, berjalan bersamaan.  Proses fisik tidak terlalu penting dibanding proses kognitif.  Proses fisik hanya memerlukan kemampuan sampai seberapa jauh pembaca atau penulis dapat membaca bentuk-bentuk atau kata-kata tersebut.  Mampukah mereka menulis/membaca sebanyak beberapa halaman hingga. Tidak seperti fisik, proses kognitif adalah bagian penting baik bagi penulis apalagi pembacanya.

Proses kognitif penulis untuk menyampaikan pesannya, baik dalam kalimat yang paling sederhana hingga yang kompleks, serta pembaca yang akan membaca pesan adalah dua subjek dalam suatu kejadian penyampaian pesan.  Hasil dari proses kejadian penyampaian pesan tersebut bisa bertemu dalam satu terminal pemahaman yang sama atau berpisah dalam terminal pemahaman yang sebelumnya sama.  Jika terminal pemahaman saling bertemu, maka terjadi komunikasi yang 'sinkron'.  Bagaimana jika terminal pemahaman antara penulis dan pembaca berpisah setelah terjadi pertemuan pemahaman di satu terminal-antara yang lain?

Jawabannya adalah terjadi dinamika dalam pertemuan pemahaman.  Terjadi tarik-menarik, mendesak dan menghindar, memperluas dan mempersempit dalam ruang titik-singgung pemahaman tersebut.  Bagaimana hal itu mungkin terjadi?  Bagaimana 'koma', yang muncul karena penambahan sejumlah kata berdasarkan prinsip 'pemilihan' dan 'penentuan' seperti dijelaskan di awal paragraf di atas, membuat dinamis di titik-singgung pemahaman tersebut?

(bersambung)




You may also like

No comments: